Korban Bencana Lombok

Rilis BNPB 17 Agustus 2018 terkait gempa 7 Skala Richter pada 5 Agustus, melaporkan 483 orang meninggal dunia, 1.413 orang terluka dan sebanyak 431.416 orang mengungsi. Jumlah korban dimungkinkan bertambah mengingat tim SAR masih melakukan pencarian korban yang tertimbun.

Rumah terdampak gempa di Lombok

Komisi Diakonia dan Marturia (KDM) menyalurkan bantuan bagi korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mitra KDM di sana adalah YEU, yang merupakan salah satu unit kerja YAKKUM yang berdiri pada tahun 2001 dengan fokus tanggap darurat bencana dan kegiatan pengurangan risiko bencana. Hingga tahun 2016, YEU telah mendampingi lebih dari 250 desa di Indonesia, Timor Timur, Myanmar, Filipina, dan Nepal serta mendorong kemitraan dengan 350 organisasi masyarakat di seluruh Indonesia.

YAKKUM (termasuk YEU) adalah anggota ACT Alliance, jaringan gereja-gereja sedunia yang terdiri dari 139 organisasi berbasis gereja yang bekerja di lebih dari 140 negara dalam bidang kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat, dan advokasi bagi keadilan masyarakat miskin.

Lokasi Bantuan

Bantuan diberikan di empat lokasi, yakni di Kecamatan Kayangan, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, dan Kecamatan Bayan.

Bantuan Psiko-sosial bagi Anak Korban Gempa

Total korban meninggal hingga saat ini telah mencapai 483 orang, korban luka mencapai 1413 orang dan pengungsi mencapai 431,416 orang.

Banyaknya korban meninggal dan luka-luka tentu akan memberikan dampak yang sangat berat bagi anak-anak. Mereka akan mengalami trauma dan kesedihan yang luarbiasa akibat bencana ini. Jika tidak didampingi dan ditangani dengan baik, anak-anak akan mengalami masalah psikologi dalam tumbuh kembangnya di kemudian hari.

Oleh karena itu GKIN dan YEU akan memfokuskan bantuan psiko-sosial bagi anak-anak yang kehilangan orangtua nya karena gempa dan anak-anak yang mengalami kecacatan karena gempa. Diharapkan dukungan psiko-sosial dari petugas YEU kepada anak-anak tersebut akan membantu mereka pulih secara perlahan dari luka batin dan dapat memulai kehidupan normal paska gempa.

Loader Loading…
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download

Translate »